Mengisi katrid printer memang terlihat mudah. Siapapun bisa melakukan. Namun jangan keliru, jika tidak tepat bisa menimbulkan masalah, bahkan merusak katrid.
Biasanya saat mengisi ulang dengan menyuntik menggunakan alat suntik asal tancap saja, tanpa dibersihkan dahulu. Padahal itu bisa mengakibatkan sisa tinta pada pipet suntik mengerak, dan bila digunakan sisa tinta kering itu ikut masuk ke katrid saat proses penyuntikan, sehingga akan memperbesar resiko tersumbat dan macet.
Maka sebelum memulai menyuntik semua dalam kondisi bersih, selayaknya dokter yang akan menyuntik pasien. Ada baiknya membaca petunjuk pada kemasan tinta. Disarankan pula untuk tidak memasukan tinta suntik terlalu dalam, karena akan merusak filter katrid. Saat menyuntik, arahkan ujung pipet suntik ke samping. Jangan tegak lurus atau vertikal, untuk menhindari kerusakan katrid.
Disarankan pula untuk melakukan refil sebelum tinta pada katrid benar-benar habis. Bila tinta benar-benar habis atau gambar cetak tidak jelas baik bergaris atau tidak berwarna apapun, sebenarnya itu menyebabkan katrid rusak sebelum di refill. Maka, pengguna juga memerhatikan hasil cetakan memulai memudar. Atau bisa dipantau melalui indikator tinta yang memulai menipis. Bila demikian, segeralah katrid diisi.
Untuk menambah kepraktisan saat merefil printer dan menhindari kerak, bisa dipilih
tinta suntik sekali pakai. Selain itu, lebih ekonomis dibanding membeli katrid tinta baru. Karena rata-rata hanya 6 mililiter per warna.
Namun bila printer menggunakn sistem infus tabung disarankan menggunakan
kemasan 100 ml maupun kemasan dengan volume yang sesuai dengan kapasitas tabung. Karena penggunaan cukup perlu menuang tinta ke tabung ke tabung infus printer.
Mengisi ulang seperti ini menjadi cara paling mudah untuk menghemat tinta. Selain itu, kerusakan katrid bisa dihindari atau diminimalisasi dengan metode
penyuntikan yang benar.